NEWS BREAKING NEWS
Live
wb_sunny

Breaking News

Viral di YouTube: Ayah Korban Tuduh Irjen Fadil Imran, Benarkah Ada Kriminalisasi?"

Viral di YouTube: Ayah Korban Tuduh Irjen Fadil Imran, Benarkah Ada Kriminalisasi?"

 


TRANSFORMASINUSA.COM | Jakarta - Sebuah video berdurasi 20 menit yang diunggah ke YouTube dengan judul bombastis “Heb0h..!!! F4dil Imran P3njah4t...???” sontak menyita perhatian warganet. Dalam tayangan tersebut, seorang pria bernama Alex Papa Rico—yang mengaku sebagai ayah kandung dari Rico Pujianto—melontarkan tuduhan serius terhadap Irjen Fadil Imran, perwira tinggi Polri yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.


"Fadil Imran itu penjahat, Pak!" kata Alex, yang menyebut anaknya menjadi korban kriminalisasi dalam kasus yang melibatkan Dedi Setiawan Tan dan aparat Polda Metro Jaya.


Klaim ini disampaikan tanpa disertai dokumen hukum atau bukti visual yang dapat diverifikasi secara independen. Namun, rekaman itu telah menarik perhatian sejumlah kanal bertema kepolisian, di antaranya @PoliceActivity, @RealWorldPolice, hingga @PoliceAction, yang sering kali menyoroti dinamika aparat penegak hukum di berbagai belahan dunia.


Misteri Kriminalisasi dan Opini Publik


Alex menyebut anaknya dijebak dalam sebuah skenario hukum yang melibatkan jaringan elite dan aparat penegak hukum. Ia menuding adanya permainan kekuasaan di balik kasus tersebut, meski hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Polda Metro Jaya maupun dari Irjen Fadil Imran sendiri.


Pernyataan ini memicu pro dan kontra di media sosial. Sebagian warganet meminta agar Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM segera turun tangan, sementara lainnya menilai video tersebut sebagai bentuk fitnah yang bisa mengganggu stabilitas institusi.


Polri Belum Berkomentar


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polri terkait tudingan tersebut. Sumber internal yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa video semacam ini sering muncul menjelang momentum politik atau saat kasus-kasus besar sedang ditangani oleh aparat.


Masyarakat diimbau untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial tanpa klarifikasi dan proses hukum yang sah. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital dan kehati-hatian dalam menyebarkan informasi yang belum tentu benar (TIM/Red)


Referensi: VOC - Heb0h..!!! F4dil Imran P3njah4t...??? https://youtu.be/oVXCwqTVXTI

TRANSFORMASINUSA NEWS

TNC GROUP CHATT ME

Kritik dan Sarang bisa melalui kolom dibawah ini,Terima Kasih

Posting Komentar