Israel Bom Pengungsi, Ancam Luaskan Serangan ke Gaza
TRANSFORMASINUSA.COM | Agresi Israel di Gaza terus meningkat. Jumat dini hari (25/4), pasukan Israel kembali membombardir warga sipil yang mengungsi di Khan Younis. Serangan itu menewaskan satu keluarga: seorang ayah, ibu yang sedang hamil, dan tiga anak mereka. Semua syahid di dalam tenda pengungsian mereka di wilayah Al-Mawasi, barat Khan Younis.
Kantor berita Al-Aqsa melaporkan bahwa serangan dilakukan
menggunakan drone bunuh diri yang diarahkan ke kamp pengungsian padat penduduk
itu.
Tak hanya Al-Mawasi, wilayah Abasan al-Kabira di timur Khan
Younis juga dihantam serangan udara, disusul tembakan artileri ke lingkungan
Qizan Rashwan di bagian barat daya kota.
Sementara itu, pasukan pendudukan juga melanjutkan
penghancuran rumah-rumah warga di utara Rafah.
Di sisi lain, pesawat tempur Israel pagi tadi juga
menargetkan sebuah klinik di lingkungan At-Tuffah, timur Kota Gaza. Awalnya
dilaporkan ada korban jiwa, namun petugas penyelamat memastikan hanya ada
sejumlah korban luka.
Lingkungan At-Tuffah dan Al-Shuja’iyah di Gaza Timur memang
menjadi sasaran gempuran masif dalam beberapa hari terakhir. Serangan-serangan
itu meninggalkan jejak pembantaian terhadap warga sipil, termasuk anak-anak.
Kemarin, militer Israel menggempur berbagai wilayah di Jalur
Gaza. Sedikitnya 65 warga Palestina gugur dalam rentetan serangan tersebut.
Sejak Israel kembali melanjutkan agresinya ke Gaza pada 18 Maret lalu,
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 2.000 syuhada dan 5.200
luka-luka.
Ancaman Baru: Operasi Militer Akan Diperluas

Di tengah derita rakyat Gaza yang belum berhenti, Kepala
Staf Militer Israel Eyal Zamir mengancam akan memperluas serangan. Dalam
kunjungan militernya ke Rafah, Zamir mengatakan bahwa jika tidak ada kemajuan
dalam pembebasan sandera, maka “operasi militer akan ditingkatkan secara
signifikan.”
Pernyataan serupa sebelumnya juga disampaikan Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Ancaman ini tampak semakin nyata ketika militer Israel mulai
memerintahkan evakuasi massal di Beit Hanoun dan Sheikh Zayed, Gaza
utara—sebagai langkah awal sebelum mereka melancarkan serangan darat.
Dalihnya? Karena ada perlawanan dari pejuang Palestina di
wilayah itu.
Dua tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka dalam
operasi pejuang di Beit Hanoun selama beberapa hari terakhir. Kini, pasukan
pendudukan terus melakukan infiltrasi darat di wilayah-wilayah seperti Beit
Hanoun, Beit Lahiya, At-Tuffah, Al-Shuja’iyah, hingga Rafah di selatan.
Saat ini, militer Israel telah menduduki jalur strategis
yang membentang dari Khan Younis ke Rafah hingga pesisir dan menyebutnya
sebagai “Koridor Morag.” Mereka juga menguasai “Koridor Netzarim” yang secara
efektif memisahkan Gaza Utara dan Selatan.
Sumber: Al Jazeera
Posting Komentar