Gelombang Penolakan DWP 2024 Meningkat, Forum Tolak DWP Somasi PJ DKJ dan Desak BNN Lakukan Tes Urine Acak
Gelombang Penolakan DWP 2024 Meningkat, Forum Tolak DWP Somasi PJ DKJ dan Desak BNN Lakukan Tes Urine Acak
TRANSFORMASINUSA. COM | JAKARTA, 13 DESEMBER 2024 - Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang memasuki edisi ke-16 kembali menuai kontroversi dan gelombang penolakan. Forum Tolak DWP, yang terdiri dari sejumlah ormas Islam dan kepemudaan, melayangkan somasi kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Santoso, mempertanyakan proses perizinan acara ini.
Forum tersebut menilai DWP berpotensi mendorong kemaksiatan dan mempertanyakan mengapa izin acara tersebut diberikan di tengah lingkungan kota yang dianggap memiliki tradisi keagamaan yang kuat. Mereka menduga bahwa fokus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang saat ini disibukkan dengan dinamika politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 memberikan celah bagi acara besar seperti DWP untuk mendapat izin tanpa pengawasan ketat.
“Kami prihatin dengan penyelenggaraan acara ini, tetapi kami juga memahami bahwa saat ini perhatian sebagian besar pihak sedang terpecah dengan adanya Pilkada,” ujar Kuasa Hukum Forum Tolak DWP 2024, Hendri Wilman, SH, MH.
Selain somasi, Forum Tolak DWP juga mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan tes urine acak terhadap para pengunjung, panitia, dan artis yang terlibat dalam festival tersebut. Desakan ini dilayangkan melalui surat resmi kepada kepala BNN.
Forum Tolak DWP menilai acara sekelas DWP sering dikaitkan dengan potensi penyalahgunaan narkoba, mengingat sifat acara yang melibatkan pesta hingga larut malam dengan musik elektronik sebagai elemen utamanya.
“Kami meminta BNN hadir dan proaktif dalam memastikan tidak ada penyalahgunaan narkoba selama acara berlangsung. Tes urine acak adalah langkah preventif untuk menjaga Jakarta bebas dari narkotika,” kata Hendri Wilman.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari BNN maupun pihak Pemprov DKI Jakarta. Namun, gelombang penolakan terhadap event ini terus bergulir. Lebih dari 21 kelompok masyarakat dan pemuda, termasuk Pemuda ICMI Jakarta Timur, dengan tegas menolak festival musik elektronik garapan Ismaya Live tersebut, mengingat himbauan Presiden RI ke 8, Prabowo Subiyanto, agar dana keuangan yang ada digunakan untuk hal yang efisien dan mengurangi pengeluaran yang tidak produktif.
DWP sendiri dijadwalkan berlangsung pada 13-15 Desember 2024 di JIExpo Kemayoran. Festival ini menghadirkan sejumlah nama besar dalam dunia musik elektronik internasional, seperti Anima, Armin Van Buuren, Steve Aoki, Timmy Trumpet, W&W dan Zedd. Acara ini juga dikenal sebagai salah satu daya tarik utama pariwisata musik di Indonesia.
Di tengah pro dan kontra yang mengemuka, nasib DWP 2024 masih belum pasti dan menjadi sorotan publik.[red/tim]