Beranikah Presiden Prabowo mengeluarkan Perppu pembatalan kenaikan PPN 12% ?
Penulis ;
_Nanda Abraham_
Jelang Nataru yang dibayang-bayangi dengan rencana kenaikan PPN 12% di awal tahun 2025, meskipun ada diskon 10% tarif tiket pesawat, dikon tarif tol, sepertinya insentif ini blm cukup signifikan mendorong konsumsi masyarakat secara luas.
Tekanan inflasi dan bayang-bayang kenaikan PPN 12% pasti berdampak akan tergerusnya daya beli masyarakat ekonomi menengah kebawah.
Pikiran masyarakat untuk melakukan "Ikat pinggang" dengan berhemat, menjadikan masyarakat ekonomi menengah kebawah berpikir ulang untuk membelanjakan dananya pada momen natal dan tahun baru 2024/2025.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo ) bahkan memperkirakan konsumsi di ritel modern bisa stagnan jika tidak ada langkah strategis untuk memacu belanja.
Diharapkan untuk mengambil momen nataru, harus ada insentif lain untuk mendorong pergerakan dan perputaran ekonomi. Misalnya memberikan diskon besar produk barang yang bisa mendorong konsumsi masyarakat, paket wisata, hotel, diskon transportasi darat dan laut. Meskipun terlihat sulit karena biasanya dalam liburan nataru, justru akomodasi hotel dan transportasi mengambil keuntungan lebih besar.
Pemerintahan baru dibawah komando Prabowo punya tantangan besar untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional yang dibebani dengan hutang luar negeri yang jatuh tempo di tahun 2025 sekitar 8.461.Trilliun.
Laporan Bank Indonesia menyebutkan cadangan devisa september 2024 tergerus lebih rendah dari bulan sebelumnya, dari US$150,2 miliar menjadi US$149,9 miliar akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah. Potensi cadangan devisa juga tergerus saat intervensi pasar valas untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Kita semua berharap presiden Prabowo berani mengambil langkah kebijakan melalui Perppu terkait kenaikan PPN 11% ke 12% pada awal tahun yang tersisa 10 hari lagi, agar masyarakat meyakini Presiden betul-betul berpihak untuk kepentingan masyarakat ekonomi menengah kebawah. Sehingga kebijakan Presiden membatalkan kenaikan PPN 12% menjadi hadiah nataru bagi seluruh masyarakat indonesia.
Sekali lagi rakyat menunggu kepastian seorang presiden yang mengusung program 8 Asta Cita, yang antara lain tentang meningkatkan kesejahteraan ekonomi, membuka lapangan kerja dan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Jkt, 20 des 2024.
Nanda Abraham.