NEWS BREAKING NEWS
Live
wb_sunny

Breaking News

Oknum Tata Ruang Jakarta Utara Diduga Main Mata, Gratifikasi Merajalela, Izin Bangunan Ilegal Merajalela

Oknum Tata Ruang Jakarta Utara Diduga Main Mata, Gratifikasi Merajalela, Izin Bangunan Ilegal Merajalela

Oknum Tata Ruang Jakarta Utara Diduga Main Mata,  Gratifikasi Merajalela, Izin Bangunan Ilegal Merajalela


 
TRANSFORMASINUSA.COM | Jakarta Utara, 29 November 2024 -  Fenomena memprihatinkan terjadi di Jakarta Utara, dimana  dugaan  gratifikasi  dan  permainan  izin  bangunan  ilegal  merajalela  di  wilayah  tersebut.  Hal ini  mengakibatkan  hilangnya  pendapatan  daerah  dari  retribusi  dan  menimbulkan  ketidakadilan  bagi  pelaku  usaha  yang  beroperasi  secara  legal.
 
FM,  Ketua Lembaga Anti Korupsi KPK Nusantara, GAAS (Gerakan Advokat & Aktifis), Ketua Harian GRIB JAYA Jakarta Utara, Kabiro DKI Media, juga Ketua Departemen BADAN ADVOKASI INDONESIA DKI, dan SEKJEND LBH RKN, mengungkapkan keprihatinannya atas  kondisi  ini.
 
“Kasudin Tata Ruang  tidak pernah mau berkomunikasi, bahkan kami pernah mengunjungi langsung ke kantornya saja tidak pernah berjumpa sama sekali.  Mereka  menghalau  kami  dengan  alasan  rapat  koordinasi,  meeting,  cuti  dan  lain-lain.  Pelayanan publik macam apa ini, kalau pejabat publiknya saja tidak humble dan welcome, tapi kalau untuk kontraktor dan owner  juga developer mereka buka pintu!” tegas FM.
 
Ia  juga  menyebutkan  beberapa  kasus  bangunan  ilegal  di  Jakarta  Utara,  diantaranya  di  kawasan  Penjaringan,  PIK,  Kapuk  Muara,  Pluit,  Kelapa  Gading,  dan  Sunter.
 
Beberapa  kasus  menonjol:
 
- Di Kelapa Gading, oknum Benny dan Teddy dari Kecamatan Kelapa Gading diduga membanderol  segel  bangunan  ilegal  sebesar  Rp  150  juta.
- Proyek  ruko  Artha  Gading  yang  ilegal,  dengan  penanggung  jawab  Jefrry,  dilaporkan  sudah  berkoordinasi  dengan  oknum  Benny  dari  Kecamatan  Kelapa  Gading,  namun  sampai  saat  ini  izinnya  tidak  terbit.
- Showroom  dan  bengkel  Wuling  di  Sunter,  Hollywings,  dan  Helens  Night  Club  juga  diduga  beroperasi  tanpa  izin.
- Ruko  Resto  Boulevard  yang  memiliki  ketinggian  signifikan,  diduga  menggunakan  izin  lama  yang  sudah  digunakan  di  sebelahnya.
- Raden  Jaya  Rahmat,  oknum  Tata  Ruang  Koja,  dilaporkan  mengurusi  izin  di  Kelapa  Gading  dengan  dua  proyek,  namun  hanya  satu  yang  memiliki  PBG,  itu pun  dengan  nilai  fantastis.
 
FM juga mempertanyakan  peran  Kepala  Dinas  Tata  Ruang  Heru  Hermawanto  dan  Kepala  Sudin  Jogi  Hardjudanto  dalam  kasus  ini.  Ia  menuding  keduanya  mengetahui  praktik  gratifikasi  yang  terjadi  dan  hanya  menunggu  setoran  dari  masing-masing  kasudin  di  wilayah  DKI.
 
“Data-data  bangunan  ilegal  ini  tetap  dijaga  subur  oleh  oknum  Tata  Ruang  hingga  divisi  kecamatan  di  Jakarta  Utara.  Sudah  waktunya  kinerja  buruk  seperti  itu  dievaluasi,”  ujar  FM.
 
Fenomena  ini  menunjukkan  perlunya  perhatian  khusus  dari  Kementerian  PUPR  dan  Presiden  RI,  Bapak  Prabowo  Subianto,  untuk  memperbaiki  sistem  perizinan  dan  menegakkan  hukum  di  Jakarta  Utara.  FM  mengharapkan  pergantian  oknum  yang  tidak  amanah  dengan  profil  ASN  yang  profesional,  jujur,  dan  berani  terbuka  terhadap  publik.
 
Sampai berita ini diturunkan, belum ada komunikasi dari Kepala Dinas Heru Hermawanto dan Kepala Sudin Jogie Hardjudin[Red ]Maharani,sh

TRANSFORMASINUSA NEWS

TNC GROUP CHATT ME

Kritik dan Sarang bisa melalui kolom dibawah ini,Terima Kasih