NEWS BREAKING NEWS
Live
wb_sunny

Breaking News

Kekerasan Fisik & Bullying di SMPN 1 Bojong, Purwakarta. Miris Sekolah Gagal Lindungi Murid : Orang Tua Siswa Minta Keadilan Dengan Mengadukan Perbuatan Tersebut Kepada Polres Purwakarta. Dan untuk Dinas Pendidikan Wilayah Purwakarta dan Pihak Sekolah Diminta Bertindak Tegas.

Kekerasan Fisik & Bullying di SMPN 1 Bojong, Purwakarta. Miris Sekolah Gagal Lindungi Murid : Orang Tua Siswa Minta Keadilan Dengan Mengadukan Perbuatan Tersebut Kepada Polres Purwakarta. Dan untuk Dinas Pendidikan Wilayah Purwakarta dan Pihak Sekolah Diminta Bertindak Tegas.


 
TRANSFORMASINUSA.COM| Purwakarta, 7  November 2024 - Kasus Kekerasan dan Bullying yang dialami oleh Seorang Murid di SMPN 1 Bojong, Purwakarta. menguak ke permukaan. Ibu Nurlaeli. S.H., M.H., CLA, CT.  Yang Merupakan Orang tua dari Murid yang menjadi Korban, mengungkapkan peristiwa yang dialami anaknya, anak asuhnya dalam Mediasi yang diselenggarakan di Kantor Polres Purwakarta hari ini.
 
Ibu Eli menceritakan bahwa anak asuhnya mengalami Kekerasan fisik dan Bullying dari seorang guru bernama Ibu Ani Bahakan Di Kucilkan. Kekerasan Dan Bullying tersebut dilakukan Berulang kali selama satu tahun terakhir, berupa tamparan dan dipukul menggunakan  handphone. Sehingga Membuat Trauma Berat Saat ini anak asuhnya Tersebut Tidak Mau Sekolah Lagi, Karena Merasa Hina, Kecil, Lemah, Tidak Berguna dan Tidak Berdaya Trauma Psikologis, Rasa Takut,  Rasa Tidak Aman dengan  Menurunnya Rasa Percaya Diri, Tidak Mau Belajar Daya Konsentrasi Terganggu Penurunan Prestasi, Perubahan Prilaku dan Mental, itu Merupakan Akibat Dari Perbuatan Tidak Terpuji Dari  Guru Tersebut.
 
"Anak saya ditampar menggunakan  Handphone Tiga Kali, " Dua Kali di Pipi Kiri dan Satu Kali di Pipi Kanan " ungkap Ibu Eli Sambil Berkaca Kaca Menahan Tangis menceritakan Hal Tersebut "
  "Dia  juga dipukul / Digetok lima kali di Bagian Kepala."
 
Ibu Eli menjelaskan bahwa kekerasan tersebut terjadi atas alasan kesalahan disiplin yang sepele. "Ini bukan sekali terjadi, Pak. Tahun lalu juga terjadi hal yang sama," jelasnya.
 
Lebih  parah  lagi,  anak asuhnya  juga  menjadi  korban  bullying  oleh beberapa  guru  lainnya.  "Anak Murid Lainya disuruh  menjauhi  anak asuhnya   oleh  guru  di  depan  kelas,  dan  di  luar  kelas  juga  dirundung  Dikucilkan beberapa Guru-Guru Tersebut Dengan Alasan Tidak Jelas Ungkap  Ibu  Eli.
 
Ibu  Eli  juga  mengungkapkan 
Kekecewaan  terhadap  Pihak  Sekolah  yang Tidak  Menanggapi  Laporan  Kekerasan dan Bullying  yang di alami Anaknya Tersebut dengan  serius.  " Saya  sudah  datang  ke  sekolah,  tetapi  tidak  ada  tanggapan  yang  serius,"  ujarnya.
 
Mediasi  hari  ini  dihadiri  oleh  sejumlah  pihak,  termasuk Dari  perwakilan  Dinas  Sosial  Perlindungan  Perempuan  dan  Anak  (Dinsos P3A),  Kabupaten  Purwakarta,  Disdik, PPA, Kanit Reskrim Polres  Purwakarta,  dan  Kepala  Sekolah SMPN  1  Bojong,  Agus  Supriyadi.

 
"Kami  berharap  Mediasi  ini  dapat  menemukan  Solusi  yang  Adil  dan  Melindungi  hak  anak  Korban  Kekerasan,"  ungkap  Raden  Heny  Hendrayani  S.H., M.M. Kabid Perlindungan  Perempuan  dan  Anak  Dinsos  P3A  Kabupaten  Purwakarta.  "Kami  menegaskan  bahwa  setiap  anak  berhak  mendapatkan  perlindungan  dan  rasa  aman  di  lingkungan  sekolah."
 
"Saya  Mengharapkan  agar  pihak  Sekolah Dan Dinas Pendidikan Wilayah Purwakarta dapat  menangani  kasus  ini  dengan  serius  dan  memberikan  Sanksi  yang Tegas   kepada  Pelaku Kekerasan, dan Bullying "  tambah  Ibu  Eli.  "Saya  juga  mengharapkan  agar  anak  saya  dapat  kembali  bersekolah  dengan  rasa  aman  dan  nyaman."
 
Mediasi  ini  berlangsung  tegang,  diwarnai  dengan  emosi  yang  memuncak  dari  wali murid dan salah satu guru. Pihak  sekolah  masih  menolak  untuk  memberikan  tanggapan Masih Berusaha membela Perbuatan Ibu A** guru yang melakukan perbuatan tidak terpuji ini. Dalam mediasi Tersebut  Ibu A** Mengakui Bahwa Benar dia Melakukan Penamparan dan Menggetok Atau Memukul Kepala anak muridnya, Bu A** Sebagai Pelaku Kekerasan dan Bullying kepada Muridnya  meminta maaf Atas Perbuatannya Tersebut. Dalam mediasi Tersebut belum ada Kesepakatan yang mengikat kedua belah pihak. Pihak Polres Purwakarta, berjanji akan Menangani  kasus ini Secara Serius.  Ibu Eli,  Mengatakan Akan Berjuang demi mendapatkan Hak Hak Anaknya tersebut, Bahkan  Sampai Menghadap Kepada Bapak Presiden Prabowo Sekalipun. 
 

 
- Ibu Nurlaeli, S.H., M.H., CLA, CT. ( Orang tua asuh )  "Saya berharap Kasus ini diusut tuntas dan pelaku mendapatkan Sanksi yang setimpal. Saya ingin Anak saya bisa kembali Sekolah dengan tenang, Aman dan nyaman. 
- Raden Hight Hendrayavi S.H.,M.M. Kasi Perlindungan Perempuan dan Anak Dinsos P3A Kabupaten Purwakarta: "Kami akan terus mengawal kasus ini dan memastikan bahwa hak-hak anak korban kekerasan terpenuhi."



[RED/TIM]

TRANSFORMASINUSA NEWS

TNC GROUP CHATT ME

Kritik dan Sarang bisa melalui kolom dibawah ini,Terima Kasih