Oknum Staf Desa Kemiri Diduga Terlibat dalam Galian C Ilegal
TRANSFORMASINUSA.COM | Kemiri,26 September 2024 Tangerang, Seorang oknum staf Desa Kemiri, Kabupaten-Tangerang diduga Menirima imbalan Atau Membekingi dalam kegiatan galian C ilegal yang marak terjadi di wilayah tersebut. Aktivitas tambang yang tidak memiliki izin resmi ini disinyalir telah merusak lingkungan dan memicu keresahan di kalangan warga setempat.
Ketua Media Center Community Kecamatan Kemiri (MCCK), Ahmad Mujib, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keterlibatan oknum staf Desa Kemiri yang diduga membekingi aktivitas galian C ilegal di wilayah tersebut. Aktivitas ilegal ini semakin mendapat sorotan setelah insiden yang terjadi pada malam tadi pukul 22.00 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun, oknum tersebut diduga memanfaatkan posisinya di pemerintahan desa untuk memuluskan operasional tambang ilegal. Beberapa warga menyebutkan bahwa aktivitas galian C ilegal ini sudah berlangsung lama, namun tindakan tegas dari pihak berwenang belum terlihat.
"Kami sudah sering melaporkan hal ini, tapi sepertinya tidak ada tindakan serius. Justru semakin hari semakin banyak aktivitas tambang di sini," ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, pihak berwenang di kabupaten tersebut menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap dugaan keterlibatan oknum staf desa tersebut. Kapolsek setempat mengatakan bahwa penegakan hukum terhadap kegiatan tambang ilegal ini harus dilakukan secara tegas untuk melindungi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
"Jika terbukti terlibat, oknum tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku,"
Hingga berita ini diturunkan, oknum staf desa yang bersangkutan belum memberikan tanggapan terkait dugaan keterlibatannya dalam aktivitas ilegal ini.
Kegiatan galian C ilegal sendiri merupakan masalah yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia, di mana eksploitasi sumber daya alam dilakukan tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan aturan hukum yang berlaku. Pemerintah daerah diharapkan bisa segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan praktik tersebut.[Red/Team]
