Petani Tembakau di Provinsi Lombok NTB Mengeluhkan Harga Tembakau
TRANSFORMASINUSA.COM | Lombok, NTB —* Petani tembakau di Provinsi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluhkan harga jual tembakau yang merosot tajam. Harga tembakau yang seharusnya berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 80.000 per kilogram, anjlok menjadi hanya Rp 15.000 per kilogram sejak Juli 2024.
Saparwadi, salah seorang petani tembakau dari Lombok, mengungkapkan kepada awak media Berita Istana Negara bahwa harga yang rendah ini tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh para petani. Keluhan tersebut disampaikan Saparwadi saat ditemui di kediaman Haji Umar pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Biaya produksi kami sangat tinggi, mulai dari pembelian bibit, pupuk, hingga proses pengeringan dan pemeliharaan. Dengan harga jual yang hanya Rp 15.000 per kilogram, kami sangat kesulitan untuk mendapatkan keuntungan atau bahkan menutupi modal produksi,” ujar Saparwadi.
El Burdan, petani lainnya, juga menyampaikan keluhan serupa. Ia berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah konkret untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan di wilayah Lombok, NTB.
Kami berharap pemerintah daerah dapat segera turun tangan untuk mencari solusi atas masalah harga tembakau ini. Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan,” kata El Burdan.
Para petani tembakau di Lombok merasa perlu adanya kebijakan yang berpihak kepada mereka, terutama dalam hal stabilisasi harga dan subsidi bagi petani kecil. Langkah tersebut dinilai penting untuk menjaga keberlangsungan usaha pertanian tembakau di wilayah ini, yang merupakan salah satu sumber penghidupan utama bagi banyak keluarga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah terkait keluhan para petani tembakau ini. Para petani berharap agar aspirasi mereka didengar dan direspon dengan baik demi keberlangsungan dan peningkatan taraf hidup masyarakat petani tembakau di Lombok, NTB.
Menanggapi keluhan para petani, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pemerintah akan segera melakukan evaluasi dan mencari solusi untuk mengatasi masalah harga tembakau yang anjlok. Menurutnya, perlu ada koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga.
Kami akan mengevaluasi situasi ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik bagi para petani tembakau di Lombok dan NTB pada umumnya. Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai program dan kebijakan yang pro-pertanian," jelas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Dengan adanya perhatian dari pemerintah, para petani tembakau di Lombok berharap harga tembakau dapat kembali stabil dan mendukung kesejahteraan mereka.(Arw)