Krisis dalam PWI Pusat Tinjauan Atas Kontroversi Pengurus dan Ketua Umum Hendry Ch Bangun
TRANSFORMASINUSA.COM – Jakarta,Persatuan Wartawan Indonesia --sekarang ini Saya sedih melihat apa yang terjadi di PWI Pusat pada rabu,(24/7)
Baik mereka yang di atas panggung maupun yang di balik layar. Lebih sedih lagi karena saya tidak bisa menulis secara objektif. Semua yang bersilang sengkarut di situ adalah teman sendiri.
Dewan Kehormatan PWI memecat Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun, bahkan sekjen PWI dipecat sampai ke keanggotaan PWI-nya. Akan tetapi yang dipecat itu melawan.
Hendry juga tetap masuk kantor di lantai atas Gedung Dewan Pers Jalan Kebun Sirih Jakarta Pusat.
Sekjen yang ikut menandatangani surat pemecatan itu sudah dipecat oleh ketua umum PWI pusat. Maka Hendry tetap merasa sebagai ketua umum.
Saya sendiri resminya masih anggota Dewan Penasihat PWI Pusat, tetapi tidak pernah aktif. Sudah lama saya merasa tidak harus menasihati para pengurus.
Melihat kemelut di PWI sekarang ini saya tidak akan memberi nasihat apa-apa. Sudah terlalu ruwet.
KLB memang bisa terlaksana kalau diminta oleh 2/3 pengurus cabang --berarti sekitar 20 daerah. Namun, menurut AD/ART organisasi ada syarat lain: yakni kalau ketua umumnya sudah jadi tersangka dalam perkara pidana.
Dana itu didapat dari Forum Humas BUMN. Sifatnya sponsor kegiatan. Yakni untuk biaya penyelenggaraan UKW --uji kompetensi wartawan.
Menurut Hendry, sejak tiga kepengurusan sebelumnya, sudah berlaku aturan itu. Ada SK-nya. Yakni siapa yang berjasa mendapatkan sponsor akan mendapat bagian.
Kalau tidak ada yang mengalah, heboh PWI ini masih akan panjang. Kecuali dewan penasihat turun tangan dengan full power. Ketuanya: Ilham Bintang.
Karena itu organisasi saya adalah Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) --sampai tiga periode sebagai ketua umumnya. Saya pernah lari meninggalkan kongres SPS agar tidak terpilih, ups, dipilih juga.
Kongres PWI seharusnya ketat menetapkan persyaratan ketua dewan kehormatan: agar terjaga tradisi bahwa ketua dewan kehormatan adalah kelas, ”suhu”.[Red] Edi.s