Teroris Israel Lakukan 4 Pembantaian, 60 Orang Syahid dalam 24 Jam Terakhir
TRANSFORMASINUSA COM | Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan, pasukan Israel melakukan empat pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Gaza dalam 24 jam terakhir. Hal itu mengakibatkan 60 orang syahid dan 110 terluka. Serangan udara tanpa henti itu juga membuat 80 orang mengungsi dari Rafah, Jalur Gaza.
“Korban dari serangan Israel yang berkelanjutan sejak 7 Oktober lalu telah mencapai 34.904 orang tewas dan 78.514 terluka,” demikian pernyataan resmi Kemenkes Palestina, dikutip dari Kantor Berita Palestina (Wafa), Jumat (10/5/2024).
Israel melakukan serangan udara di Rafah yang menergetkan sebuah rumah di Janeenah. Itu menyebabkan dua warga sipil syahid. Tim penyelamat juga melaporkan orang hilang dan korban luka serta kerugian material akibat serangan tersebut.
Selain itu, serangan artileri Israel juga menyerang Khan Yunis dan Rafah. Ada pula laporan korban syahid dan luka-luka dalam serangan udara Israel yang menghantam rumah keluarga Abdul Aal di jalan Yarmouk, tengah kota Gaza, Jalur Gaza utara.
Wafa memperingatkan tentang “keadaan darurat manusia yang mendalam” akibat invasi pasukan Israel di bagian timur Rafah dan pendudukan perlintasan perbatasan Rafah dan Kerem Shalom.
“Tindakan Israel untuk mencegah bantuan medis dan makanan serta perjalanan pasien dan korban luka telah menciptakan krisis kemanusiaan yang serius di Gaza,” demiian Wafa.
Di sisi lain, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa sekitar 80.000 orang telah mengungsi dari Rafah dalam tiga hari terakhir. Kerugian yang diderita oleh keluarga-keluarga ini tidak dapat ditoleransi, dan tidak ada tempat yang aman untuk mereka.
Rafah, yang dihuni oleh 1,5 juta warga Palestina, sebagian besar merupakan pengungsi yang tinggal di tenda-tenda sementara setelah mengungsi dari Jalur Gaza utara. Pada Senin lalu, pasukan Israel memulai operasi militer di Rafah dengan mengkambinghitamkan gerakan Hamas.
Israel lalu memaksa 100 ribu warga Palestina untuk meninggalkan wilayah timur kota tersebut secara paksa dan menuju ke wilayah Al-Mawasi di barat daya Gaza.