NEWS BREAKING NEWS
Live
wb_sunny

Breaking News

Meningkatkan Etos Kerja dan Produktivitas Di Bulan Ramadhan

Meningkatkan Etos Kerja dan Produktivitas Di Bulan Ramadhan

 


Ramadhan adalah bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan. Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, termasuk dalam hal meningkatkan etos kerja dan produktivitas. Puasa bukanlah alasan untuk bermalas-malasan. Sebaliknya, puasa harus menjadi motivasi untuk meningkatkan produktivitas dan etos kerja. Dalam berpuasa, kita diharuskan untuk menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu, yang tentunya membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kedisiplinan yang tinggi. Karena itu, kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan mengatur jadwal kerja dan kegiatan sehari-hari secara lebih baik.

Salah satu tujuan puasa yaitu agar kita bertakwa. Kata takwa mencakup segala kebaikan yang kita lakukan. Melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik, termasuk bagian untuk mencapai ketakwaaan. Bulan suci Ramadan haruslah dijadikan sebagai momentum untuk terus meningkatkan kualitas diri, baik dalam hal ibadah, silaturahim, integritas, jujur dan berkarakter kuat. Semua ibadah dilipat gandakan pahalanya dan nilai ibadahnya tinggi untuk beraktivitas dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja yang baik. Karakter-karakter positif tersebut sangat dibutuhkan untuk membentuk soft skills pegawai disamping hard skillsnya. Sehingga selama berpuasa kurun waktu satu bulan, efektif untuk membentuk etos kerja seperti disiplin, bekerja keras, bertanggung-jawab, jujur, mandiri, serta peduli kepada sesama yang melahirkan kerjasama tim.

Kenapa Ramadhan dapat dijadikan momen yang tepat? Karena pada bulan Ramadhan umat Islam diwajibkan untuk menahan (imsak) dari godaan hawa nafsu (makan, minum dan berhubungan syahwat suami isteri) serta perkara-perkara lainnya yang tidak baik (seperti berdusta, mencaci-maki atau mengumpat), dari terbit fajar di pagi hari hingga terbenam matahari di waktu sore, dengan niat karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pengertian ini yang dikatakan dengan berpuasa.

Dengan adanya sarana latihan berpuasa dari godaan hawa nafsu dan perkara-perkara yang tidak terpuji lainnya selama sebulan penuh, maka ini adalah langkah yang sangat jitu bagi perbaikan untuk kemudian di lanjutkan dan diabadikan setelah Ramadhan berakhir.

Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kualitas akhlak kepada Allah. Memenuhi segala macam hak-hak Allah yang selama ini (mungkin) terabaikan. Menurut Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-‘Utsaimin dalam bukunya Rahasia Hidup Bahagia (1996), berakhlak yang baik dalam bermuamalah dengan Khalik mencakup tiga perkara, yaitu (i) menerima berita-berita dari-Nya dengan membenarkannya, (ii) menerima hukum-hukumnya dengan cara melaksanakan dan menerapkannya, dan (iii) menerima takdir-Nya dengan penuh kesabaran dan keridhoan.

Sebagai bukti seorang yang berakhlak baik kepada Allah, adalah ketika menjalankan puasa yang sudah diwajibkan kepada kaum Muslim yang sudah baligh dan waras. Walaupun cuaca panas, haus dan lapar tetap ditahannnya dengan penuh ridho dan lapang dada. Walaupun secara fitrah manusia hal itu adalah sangat berat bagi jiwa karena meninggalkan sesuatu yang biasa dilakukan sehari-hari seperti makan, minum dan berhubungan syahwat suami isteri di siang hari. Berbeda keadaannya orang yang berakhlak buruk kepada Khalik, ia tentu akan mensikapinya dengan bosan dan benci.

TRANSFORMASINUSA NEWS

TNC GROUP CHATT ME

Kritik dan Sarang bisa melalui kolom dibawah ini,Terima Kasih